rasa dan asa dipendam lama
lubuk hati telah mematri sebuah nama
selaksa tanya menyelinap menyergap
mengusik kalbu yang sedang lelap
pikiran sarat kekalutan
logika makin dibutakan
sedang sang dara tiada sekejap pun terpukau
seluruh kolega selaraskan argumen,gayung tak (kunjung) bersambut
lewat angin kutitipkan canda
mestinya kita tertawa bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar