Sabtu, 25 Juni 2011

8 Arti & Makna Mimpi Buruk




Ada beragam mimpi yang datang. Tiap orang pun bisa memiliki bunga tidur yang berbeda-beda, tergantung pengalaman yang dihadapi. Tak ada yang bisa mengerti benar apa arti mimpi. Namun, Michael Vigo, penulis dari situs analis mimpi, DreamMoods.com mencoba mengartikan beberapa mimpi buruk terumum yang sering dikeluhkan.

Menurutnya, mimpi buruk merupakan sebuah cara dari pikiran bawah sadar untuk menarik perhatian Anda dan memberitahu bahwa Anda sedang berada dalam situasi yang sudah Anda coba hindari dan jelas-jelas menyusahkan Anda. Perhatikan dan hadapi isu tersebut, sarannya. Berikut beberapa mimpi buruk yang terumum dan artinya:

Ditembak senjata api
Hal ini berarti Anda sedang merasa terkonfrontir dalam kehidupan nyata. Anda merasa sebagai korban dalam beberapa situasi.

Gigi tanggal
Ini adalah mimpi terumum. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang mencerminkan sifat menarik seseorang. Karenanya, hal ini berakar dari sebuah penolakan atau ketakutan, atau konsekuensi dari penambahan usia. Peneliti mimpi menemukan bahwa para wanita yang mengalami menopause melaporkan mengalami mimpi giginya tanggal. Ini adalah sebuah petunjuk bahwa mimpi yang menyangkut gigi tanggal seringkali berhubungan dengan penambahan usia dan/ merasa tak menarik, serta kurang feminin.

Terperangkap
Jika Anda bermimpi sedang berada dalam sebuah perangkap, maka ini mengisyaratkan bahwa Anda merasa terkungkung dan tidak bebas mengeluarkan pendapat Anda, baik itu di pekerjaan, dalam kesehatan, atau dalam hubungan personal. Anda mungkin berada dalam sebuah rutinitas dan lelah dengan monotonnya keseharian.

Tenggelam
Anda merasa kelelahan akan emosi. Masalah yang menekan bisa jadi kembali dan menghantui Anda. Anda bisa jadi terlalu cepat dalam berusaha mencari tahu isi pikiran terdalam Anda. Anda sebaiknya bertindak lebih waspada dan perlahan. Jika dalam mimpi, Anda tenggelam hingga meninggal, maka ini berarti sebuah kelahiran kembali. Jika Anda berhasil keluar dari kolam atau lautan yang menenggelamkan Anda, maka hal ini menandakan sebuah keberhasilan untuk keluar dari situasi yang mencekam Anda di kehidupan nyata.

Kematian Anda
Meski mimpi semacam ini membawa ketakutan dan kecemasan, hal ini bukan sesuatu yang harus ditakuti, karena seringkali ini merupakan simbol positif. Memimpikan kematian Anda biasanya berarti ada perubahan besar yang menanti Anda. Dalam sisi negatifnya, memimpikan kematian Anda bisa jadi menjelaskan keterlibatan dalam sebuah hubungan yang menyakitkan atau tidak sehat, serta perlakuan yang destruktif.

Dikejar-kejar
Hal ini menandakan bahwa Anda sedang menghindari sebuah situasi yang tak bisa Anda taklukkan. Ini merupakan sebuah bentuk insecurity. Secara khusus, untuk memimpikan bahwa Anda dikejar-kejar oleh sebuah binatang menggambarkan bahwa Anda sedang menahan diri dari kemarahan atau ekspresi diri yang tak Anda sadari, yang kemudian terwakili oleh binatang tadi. Atau, bisa juga mengartikan bahwa Anda sedang berlari menjauh dari sebuah ketakutan yang amat sangat.

Menyetir mobil yang tak bisa dikendalikan
Ini merupakan sebuah peringatan dini bahwa Anda sedang kekurangan kestabilan atas hidup Anda. Hidup Anda kehilangan kendali dan Anda memerlukan sebuah perubahan signifikan. Jika Anda bermimpi sedang menyetir mobil yang tak bisa dikendalikan itu, ini berarti bahwa Anda perlu mengambil kendali dari hidup Anda. Anda bisa jadi sedang tak ingin mengambil tanggung jawab atas tindakan yang Anda lakukan.

Kiamat
Untuk memimpikan akhir dari dunia menceritakan bahwa Anda sedang berada dalam sebuah level stres yang tinggi. Anda bisa jadi sedang merasa rapuh dan rentan dalam suatu situasi.

Tidak bisa bernapas
Bermimpi bahwa Anda tak bisa bernapas mengatakan bahwa tubuh Anda sedang merasa kelelahan yang amat sangat. Mereka yang memiliki masalah asma juga seringkali memimpikan dirinya kehabisan napas.

Hal ini bukan bersifat kepastian, namun berupa perkiraan dari pengamatan. Apakah Anda pernah memiliki pengalaman mimpi buruk yang teramat sangat dan akhirnya menemukan apa arti mimpi tersebut?

Sempurnalah Engkau Manusia, Membangun Dunia, juga Bencana


Diciptakan wahai engkau manusia sebagai makhluk paling sempurna, melebihi tetumbuhan, para hewan, syetan dan iblis, bahkan dari malaikat sekalipun dan ditakdirkan dirimu menjadi khalifah di muka bumi. Akal pikiran sebagai anugerah tak ternilai yang membedakan dirimu dengan makhluk-makhluk lainnya sehingga engkau dapat berpikir, menerobos ruang dan waktu, menghujamkan berjuta tanya,  membangun segala rencana, melakukan perubahan-perubahan di dunia. Ya, engkaulah itu: Manusia!
Telah kau buktikan kemampuanmu wahai manusia, dalam perjalanan hidup yang senantiasa penuh warna dan melahirkan banyak hal tak terduga. Telah kau beri cahaya benderang kala malam melalui bola-bola lampu berpijar di segenap ruang. Telah engkau buka hutan-hutan menjadi kota-kota bercahaya dengan gedung-gedung menjulang mendekati langit. Telah engkau perpendek waktu perjalanan dari satu titik ke titik lain, dan kesibukan di angkasa, laut dan daratan pada bantalan rel dan jalan-jalan aspal. Kecepatan yang senantiasa menantang semakin memperpendek waktu. Dan engkau masih belum berpuas, tetap berusaha untuk melanglang keliling semesta mendekati dan menjajah bulan, planet dan bintang.   Sempurnalah engkau wahai Manusia. Tak menyia-nyiakan segenap anugerah Sang Kuasa.
Sempurnalah pula dirimu mengatasi ketidaksempurnaan, terhadap sisi gelap manusia, yang haus kuasa, menghalalkan segala cara, menjadi sang perkasa, sebagai raja diraja yang mewakili Tuhan di dunia, dan semua harus takhluk pada perintahnya, sehingga sejarah mencatat kita telah lampaui jaman jahilliyah, jaman barbar, jaman ketidakteraturan, dan menjadikan manusia sama setaranya tanpa perbedaan, demikian mimpi dan obsesi yang menjadi sandaran bagi perubahan demi perubahan.Tatanan kehidupan baru dibangun bersama dengan sisi gelap yang senantiasa membuat siasat untuk tetap bisa meluncurkan nafsu-nafsunya dalam permainan baru yang semakin sempurna. Maka tetaplah ada raja walau tak bermahkota, membangun kekuasaan untuk menguasai termasuk mengebiri alat-alat pengontrol kekuasaan.
Terbangunlah kerajaan-kerajaan baru bagaikan gurita memainkan para penguasa-penguasa negara-negara merdeka menjadi kacung pengesah sejati bagi eksploitasi terhadap isi bumi yang menggila tak terbatasi sehingga bencana demi bencana terus lahir dari kehamilan paksa atas perkosaan-perkosaan alam.
Bumi yang anggun, menjadi cepat tua. Makhluk-makluk lain yang tergusur melakukan evolusi mempertahankan diri, mungkin juga dalam sembunyi yang tiba-tiba akan hadir mengejutkan dirimu wahai manusia.
Sempurnalah dirimu, sungguh, wahai manusia. Ketika peristiwa berantai dari bencana yang tak terbayangkan telah terus menyapa, sesungguhnya bisa menjadi pijakan untuk merubah rencana baru tentang memperlakukan bumi dan sesama manusia. Sesungguhnya alam tidak pernah menjadi musuh agresif yang aktif menyerang tanpa alasan. Ia hanya memainkan irama yang terus dirubah oleh dirimu sendiri wahai manusia. Maka, hendak kau apakan bumi ini, pastilah tergantung dirimu sendiri. Sebelum semua terlambat. Segeralah bergerak dan bertindak!

Politik Indonesia Adalah Sinetron


politik indonesia laksana sinetron yang marak di televisi lihat sajalah, para politisi juga kerap menghiasi infotainment sebagai selebriti maka tak mengherankan bila politisi tiba-tiba menjadi artis atau artis menjadi politisi, bukankah sama saja bermain peran menjadi ujiannya?
maka, ingin tahu politik indonesia lihatlah sinetron-sinetronnya persekutuan anak-ibu, menghancurkan anak tiri dan sang bapak perselingkuhan, saling jegal, tipu-muslihat, walau di selanya, selain iklan, ada keagungan orang-orang kecil yang justru lebih peduli dengan sesama atau kelas menengah yang belajar menghayati kehidupan kaum papa ya, begitulah
politik indonesia, benar laksana sinetron bila banyak penonton, maka akan berpanjang-panjanglah kisahnya sampai bukan hanya penonton menjadi pusing, mungkin pemain dan sutradara bernasib sama sampai sinetron berakhir tanpa akhir cerita bila ada desakan, bisa kembali dipertontonkan bila penonton lupa, buat kisah-kisah baru lagi
sama ya sama persis sinetron dan politik sama saja
kita sendiri terjebak sebagai sosok reaktif namun pelupa
bagaimana kabar orang-orang hilang? bagaimana kabar pelaku pembunuh munir? bagaimana kabar kasus bank century? bagaimana kabar rekening gendut? bagaimana kabar ... ah, terlalu banyak kabar yang patut dipertanyakan
tapi memang ada tontonan baru yang mengasyikkan walau kelak mungkin bernasib sama
LPI VS PSSI keagungan Gayus Kebohongan lama dan kebohongan baru Capres 2014
ayo, nonton yuk, sesekali bersorak seperti supporter
tapi piss.. piss..piss... jangan bawa batu dan pentungan ya...!

Aku Mau Jadi Apa Mak ?

mak kemarin teman-temanku membawa buku cerita tentang sejuta cita
ada yang ingin jadi dokter ada yang ingin jadi polisi ada yang ingin jadi guru ada-ada saja
mereka semua bahagia merangkai impiannya kulihat  itu di kedua matanya
mak apakah aku juga punya cita-cita aku bingung mak mau jadi apa?
aku malu teman-teman mentertawakanku aku tak mampu mengatakan apa impianku
mak aku tahu jika lentik jemariku tak pernah menarikan pena jika mataku tak bisa mengejahwantakan warna jika mulutku tak pernah merapal mantra madrasah jika telingaku hanya mendengar bising gumaman perut saja mau jadi apa?
mak terusteranglah kepadaku apakah aku punya cita-cita? ayo mak jawab mak kenapa mak diam apakah cita-citaku telah kau tenggelamkan dalam telaga diammu? apakah cita-citaku telah tergadaikan dengan diamond-diamond satan yang kau kubur dikutub selatan?
mak jangan diam!

Siklus


tidakkah kita tahu matahari berlima jari? berkuku lebar, menghampar dan melintangi lintasan bumi. 
tentu itu sudah ditentukan matahari sendiri. 
sedang bumi dari lama telah mengerti perihal ini
bahwa bukanlah bumi harus selalu berlari, terus berputar, mengejar laju planet-planet para kerabat bumi yang tak mau mati demi mimpi, pun mimpinya pasti.
di tiap paparan kuku matahari itu bumi berhenti, 
barang sejenak. 
meluangkan lelahnya dengan mandi, bersuci, meregangkan diri dengan sujud kepada matahari, 
searah jalan jari.
lalu lanjut bumi berlari lagi. kita tahu, bukan?

Karena Dirimu

Sampai kapan kau tidak mempertemukan dua manusia. 
Sedang tubuhku telah penuh dengan sajak-sajak tentang dirimu. 
Yang juga kuberikan pada mereka berdua agar engkau menjadikannya satu. 
Tanganku hampir lumpuh dan tubuhku tak lagi cukup menampung semua arti tentang dirimu. 
Maka kumohon padamu untuk menghapuskan semua sajak di tubuhku dengan dirimu. 
Dan satukan mereka. 
Karena dirimu adalah sajak yang sebenarnya. 
Yang tak kuasa di ungkapkan kata. 
Dan tak cukup puas digambarkan beribu bahasa. 
Hapuslah, bersihkan tubuhku. 
Dengan menyatukannya. 
Aku percaya itu. 
Karena dengan kaulah tanganku masih terus menulis sajak ditubuhku. 
Dan dua orang manusia masih saja saling menyapa.

Puisi yang Tertulis Dengan Rumput

setiap pagi, kutulis puisi pada dedaunan
yang tumbuh di pucuk hatimu yang selalu berembun
di sana, kukira puisi itu bisa menjadi bunga yang akan mendapat cukup cahaya
untuk tumbuh
dan kelak ketika sudah berakar seribu
aku ingin bisa melihatnya menjadi taman
jangan takuti rerumputan
dan jangan cerabut ia
sebab rumput juga bisa membantu bunga untuk terlihat lebih indah
dan, memang rumput tidak perlu menjadi bunga dan memang takkan pernah

seperti itu juga kumelihatmu
kau, bidadari yang terlahir sebagai manusia
tidak pernah kupaksakan kau untuk menjadi peri
tidak juga menjadi yang mahasempurna
sebab, kau dengan segala yang ada
adalah alasan untuk kutuliskan puisi ini
yang kuharap menjadi air untuk lebih mekarkan semua bunga itu
hijaukan semua daun itu.

Bila Jalan Telah Penuh Debu

ada jalanan yang berdebu
dengan langkah yang masih tetap bisa berlalu

ada waktu pilu membatu
dengan sejarah yang tertinggal di masa lalu membatu

ada perjalanan dalam kelu
dengan resah yang hilang dalam bisu

apalagi yang detik ini membuat kita harus ragu
bahwa rerumputan akan melayu
sedang bunga takkan musnah indahnya hanya karena beberapa butir debu

berjalanlah pada titik yang tidak terlihat semu tanpa takluk dalam jemu
jika lelah, kau boleh bersandar di dadaku

Rindu yang Tak Merayu


Sendu semilir angin menerjang sendi 
Pada keteduhan malam yang maha sunyi
Angin diam mengikat rasa, pada sepasang bola mata syahdu cinta melanda 
Padamu hanya padamu 
Hati lirih bergumam pasrah
Rindu senyap gundah melanda, bergerilya lirih terasa
Aduh Gusti, Bukankah sudah kukatakan lewat angin yang menari liar 
Cintaku ini bentukan rangka-rangka rindu
Pada malam yang sendu hati tersedu 
Gesau angin menimbun kalbu yang sedang rindu

Cerita Kata-kata


Kata oh kata
berlarian seperti kuda binal.
Menerjang malam, menembus pekat
Kini sendiri kau tinggal aku dalam geliat rindu bertalu.
Keterasingan mengikis rusuk-rusuk, tergeletak telanjang tanpa daya.
Rangkaian cerita menjadi liar ingin melaju pada untaian kata yang semakin lara.
Demi kata yang jadi binal,

Asal-usul Nama Pulau Besar di Indonesia


Sumatera:

Nama asli Sumatera, sebagaimana tercatat dalam sumber-sumber sejarah dan cerita-cerita rakyat, adalah "Pulau Emas". Istilah pulau ameh (bahasa Minangkabau, berarti pulau emas) kita jumpai dalam cerita Cindur Mata dari Minangkabau. dalam cerita rakyat Lampung tercantum nama tanoh mas untuk menyebut pulau Sumatera. Seorang musafir dari Cina yang bernama I-tsing (634-713), yang bertahun-tahun menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) pada abad ke-7, menyebut Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti "negeri emas".


Dalam berbagai prasasti, Sumatera disebut dengan nama Sansekerta: Suwarnadwipa ("pulau emas") atau Suwarnabhumi ("tanah emas"). Nama-nama ini sudah dipakai dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Naskah Buddha yang termasuk paling tua, Kitab Jataka, menceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa.


Para musafir Arab menyebut Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama Suwarnadwipa. Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib. Namun ada juga orang yang mengidentifikasi Serendib dengan Srilangka, yang tidak pernah disebut Suwarnadwipa.


Lalu dari manakah gerangan nama "Sumatera" yang kini umum digunakan baik secara nasional maupun oleh dunia internasional? Ternyata nama Sumatera berasal dari nama Samudera, kerajaan di Aceh pada abad ke-13 dan ke-14. Para musafir Eropa sejak abad ke-15 menggunakan nama kerajaan itu untuk menyebut seluruh pulau.


Peralihan Samudera (nama kerajaan) menjadi Sumatera (nama pulau) menarik untuk ditelusuri. Odorico da Pardenone dalam kisah pelayarannya tahun 1318 menyebutkan bahwa dia berlayar ke timur dari Koromandel, India, selama 20 hari, lalu sampai di kerajaan Sumoltra. Ibnu Bathutah bercerita dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) bahwa pada tahun 1345 dia singgah di kerajaan Samatrah. Pada abad berikutnya, nama negeri atau kerajaan di Aceh itu diambil alih oleh musafir-musafir lain untuk menyebutkan seluruh pulau.


Pada tahun 1490 Ibnu Majid membuat peta daerah sekitar Samudera Hindia dan di sana tertulis pulau Samatrah. Peta Ibnu Majid ini disalin oleh Roteiro tahun 1498 dan muncullah nama Camatarra. Peta buatan Amerigo Vespucci tahun 1501 mencantumkan nama Samatara, sedangkan peta Masser tahun 1506 memunculkan nama Samatra. Ruy d'Araujo tahun 1510 menyebut pulau itu Camatra, dan Alfonso Albuquerque tahun 1512 menuliskannya Camatora. Antonio Pigafetta tahun 1521 memakai nama yang agak 'benar': Somatra. Tetapi sangat banyak catatan musafir lain yang lebih 'kacau' menuliskannya: Samoterra, Samotra, Sumotra, bahkan Zamatra dan Zamatora.


Catatan-catatan orang Belanda dan Inggris, sejak Jan Huygen van Linschoten dan Sir Francis drake abad ke-16, selalu konsisten dalam penulisan Sumatra. Bentuk inilah yang menjadi baku, dan kemudian disesuaikan dengan lidah kita: Sumatera


Jawa:


Asal-usul nama 'Jawa' tidak jelas. Salah satu kemungkinan adalah bahwa para musafir dari India menamakan pulau ini berdasarkan tanaman jáwa-wut, yang sering dijumpai . Ada kemungkinan lain sumber: kata Jau dan variasinya berarti "di luar" atau "jauh". dan, dalam bahasa Sansekerta yava berarti barley atau Jelai atau Jawawut, tanaman yang terkenal pulau itu. Sumber lain menyatakan bahwa kata "Jawa" berasal dari Proto-Austronesia yang berarti 'rumah'.


Kalimantan:


• Pertama.

Borneo dari kata Kesultanan Brunei darussalam yang sebelumnya merupakan kerajaan besar dan luas (mencakup Serawak dan sebagian Sabah karena sebagian Sabah ini milik kesultanan Sulu-Mindanao. Para pedagang Portugis menyebutnya Borneo dan digunakan oleh orang-orang Eropa. di dalam Kakimpoi Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365 Kerajaan Brunei kuno disebut "Barune", sehingga ada pula yang menyebutnya "Waruna Pura". Namun penduduk asli menyebutnya sebagai pulo Klemantan.
• Kedua.
Menurut Crowfurd dalam descriptive dictionary of the Indian Island (1856), kata Kalimantan adalah nama sejenis mangga sehingga pulau Kalimantan adalah pulau mangga namun dia menambahkan bahwa kata itu berbau dongeng dan tidak populer.
• Ketiga.
Menurut dr. B. Ch. Chhabra dalam jurnal M.B.R.A.S vol XV part 3 hlm 79 menyebutkan kebiasaan bangsa India kuno menyebutkan nama tempat sesuai hasil bumi seperti jewawut dalam bahasa sanksekerta yawa sehingga pulau itu disebut yawadwipa yang dikenal sebagai pulau Jawa sehingga berdasarkan analogi itu pulau itu yang dengan nama Sansekerta Amra-dwipa atau pulau mangga.
• Keempat.
Menurut dari C.Hose dan Mac dougall menyebutkan bahwa kata Kalimantan berasal dari 6 golongan suku-suku setempat yakni dayak Laut (Iban), Kayan, Kenya, Klemantan, Munut, dan Punan. dalam karangannya, Natural Man, a Record from Borneo (1926), C Hose menjelaskan bahwa Klemantan adalah nama baru yang digunakan oleh bangsa Melayu.
• Kelima.
Menurut W.H Treacher dalam British Borneo dalam jurnal M.B.R.A.S (1889), mangga liar tidak dikenal di Kalimantan utara. Lagi pula Borneo tidak pernah dikenal sebagai pulau yang menghasilkan mangga malah mungkin sekali dari sebutan Sago Island (pulau Sagu) karena kata Lamantah adalah nama asli sagu mentah.
• Keenam.
Menurut Prof. dr. Slamet Muljana dalam bukunya Sriwijaya (LKIS 2006), kata Kalimantan bukan kata melayu asli tapi kata pinjaman sebagai halnya kata malaya, melayu yang berasal dari India (malaya yang berarti gunung). Kalimantan atau Klemantan berasal dari Sanksekerta, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar (kal[a]: musim, waktu dan manthan[a]: membakar). Karena vokal a pada kala dan manthana menurut kebiasaan tidak diucapkan, maka Kalamanthana diucap Kalmantan yang kemudian disebut penduduk asli Klemantan atau Quallamontan yang akhirnya diturunkan menjadi Kalimantan.

Sulawesi:


Orang Portugis adalah yang pertama merujuk ke Sulawesi sebagai 'Celebes'. Arti nama ini tidak jelas. Satu teori mengklaim kalau itu berarti "sulit untuk dicapai" karena pulau tersebut dikelilingi arus laut dan air dan sungai yang deras. Nama modern 'Sulawesi' mungkin berasal dari kata-kata sula ( 'pulau') dan besi ( 'besi') dan dapat merujuk kepada sejarah ekspor besi dari danau Matano yang kaya akan deposit bijih besi.


Irian Jaya atau Papua:


Pada masa pemerintahan kolonial Hindia-Belanda, wilayah ini dikenal sebagai Nugini Belanda (Nederlands Nieuw-Guinea atau dutch New Guinea).


Setelah berada di bawah penguasaan Indonesia, wilayah ini dikenal sebagai Provinsi Irian Barat sejak tahun 1969 hingga 1973. Namanya kemudian diganti menjadi Irian Jaya oleh Soeharto pada saat meresmikan tambang tembaga dan emas Freeport, nama yang tetap digunakan secara resmi hingga tahun 2002. Irian sendiri merupakan kependekan dari Ikut Republik Indonesia, Anti Nederland (join/follow the Republic of Indonesia, rejecting the Netherlands)


Nama provinsi ini diganti menjadi Papua sesuai UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua. Pada 2003, disertai oleh berbagai protes (penggabungan Papua Tengah dan Papua Timur), Papua dibagi menjadi dua provinsi oleh pemerintah Indonesia; bagian timur tetap memakai nama Papua sedangkan bagian baratnya menjadi Provinsi Irian Jaya Barat (setahun kemudian menjadi Papua Barat). Bagian timur inilah yang menjadi wilayah Provinsi Papua pada saat ini.


Kata Papua sendiri berasal dari bahasa melayu yang berarti rambut keriting, sebuah gambaran yang mengacu pada penampilan fisik suku-suku asli.

Tips Penyelamatan Laptop Apabila Terkena Tumpahan Air

Mengingat Laptop sudah menjadi kebutuhan hampir semua orang,portable computer ini tidak lagi hanya digunakan kalangan IT, tetapi hampir semua kalangan, baik itu ibu rumah tangga, pelajar maupun anak-anak dibawah umur.situasi ini mempertinggi terjadinya kecelakaan pada saat pengoperasian Laptop, bahkan seorang yang profesionalpun tidak luput dari kecelakaan pemakaian pada saat kelelahan ataupun akibat terbaginya konsentrasi ke banyak hal membuat pengguna lengah terhadap hal-hal yang membahayakan laptop.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDHoDLiSgQ2IiJeM2L0rDE9nNPU8vmFr7xmQQrh9QOcvDwzI9NnfocAYc99i2NRjbXTxaTAewMxitoID6u5v7L8LPoAuX9a8URhswF0posddQxH6XaIrqd-Dn-Ku_91hCZ8V-nhfQAwk3e/s1600/Wet+Laptop.jpg

Berdasarkan kasus yang sering ditemukan banyak kecelakaan pada Laptop yang berakibatkan mati total/korsleting diakibatkan Laptop ketumpahan cairan seperti Air, kopi, teh, kuah ataupun cairan lainnya.

Perlu kita ketahui bahwa cairan dapat menghantarkan listrik, sehingga pada saat Laptop ketumpahan cairan, hubungan positif dan negatif bisa bersatu yang mengakibatkan short sehingga dapat merusak komponen disekitar korsleting terjadi. Biasanya yang diserang adalah komponen power. Korsleting/short hanya dapat terjadi pada saat komponen dialiri listik (dalam keadaan hidup) jadi kemungkinan terjadinya korsleting/short pada saat Laptop dalam keadaan mati sangat kecil sekali.

Berikut tindakan pertama yang harus dilakukan pada saat Laptop ketumpahan cairan :

1. Lepaskan battere dan jack power apabila Laptop dalam keadaan hidup,buka flip lcd sampai maximal terbuka lalu posisikan laptop tertungkup/terbalik biarkan beberapa jam atau lebih lama lebih baik. sehingga cairan yang sudah terlanjur masuk mengalir keluar.

2. Lepaskan keyboard , jemurlah keyboard ditempat yang tidak terlalu panas dalam keadaan terbalik. Jika cairan berupa kopi (yang lengket) kuas selah selah keyboard dengan menggunakan air.jangan ditekan. kemudian jemurlah seperti cara diatas beberapa jam lalu blower dengan menggunakan kipas angin satu malam. Pada saat proses pengipasan tekan2lah setiap tuts untuk menghindari adanya uap yang tertinggal pada fleksibel yang menyebabkan keyboard lengket.

3. Blower bagian laptop dalam posisi berdiri menyamping.dengan posisi fentilasi fan dibagian bawah untuk meyakinkan sisa sisa cairan dalap keluar dari fentilasi tersebut.

Note : jikalau tumpahan terlalu banyak sebaiknya seluruh bagian laptop dibuka dan dikeringkan.jika anda tidak yakin dapat melakukannya sendiri sebaiknya menghubungi cervice centre terdekat.

4. Pasang kembali semua bagian,tanpa mengunakan battery sambungkan listrik dari adapter, jangan langsung dihidupkan, perhatikan gejala-gejala yang timbul. dekatkan penciuman keLaptop, jika mencium sesuatu yang berbau hangus. lepaskan koneksi power blower kembali seperti tahapan diatas untuk beberapa waktu.semakin lama semakin baik. Kemudian ulangi tahapannya. Apabila sudah tidak ada indikasi bau ataupun hal hal yang mencurigakan.Lepaskan hubungan listrik kemudian pasang battery. Lihat reaksinya, jika tidak ada indikasi yang mencurigakan sambungkan listrik dan perhatikan Lead lampu battery indikator menyala atau tidak, jika menyala hidupkan laptop anda dan tetap memperhaikan bau atau indikasi lainnya untuk beberapa saat.

5. Jika ternyata masih ada indikasi yang mencurigakan(tidak seperti biasanya)sebaiknya menghubungi cervice centre terdekat untuk mencegah kerusakan yang lebih parah.

KLARIFIKASI TRAGEDI WTC DENGAN AL- QURAN


Saudara-saudaraku seiman yang dirahmati Allah SWT,
Mohon waktu sesaat untuk merenungkan hal penting ini, sekali lagi sangat
penting, berkaitan dengan perbuatan orang-orang zalim yang ingin
merusak Al-Quran.

Betapa sedihnya jika Al Quran terus dibuat permainan oleh mereka,
orang-orang " juhala bi umurid din" (orang-orang yang bodoh yang tidak
tahu ruh agama Islam ini). Mereka tidak tahu hakekat mu`jizat Al Quran.
Tapi suka mengotak-atik Al Quran seenaknya sendiri.

Allah SWT berfirman,
"Maka siapakah yang yang lebih berbuat dzalim daripada orang-orang
yang membuat-buat dusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia
tanpa pengetahuan ? Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang zalim." Al An`am : 133.

Pasca kejadian WTC 11 September 2001 banyak yang mengaitkan
hal itu dengan Al Quran. Mencocok-cocokkan Al Quran seenaknya
dan mengatakan itu mukjizat.

Entah perbuatan siapa ! ini? Orang-orang dzalim itu ingin semakin
membuat bodoh dan membodohi umat Islam. Ingin menginjak-injak
Al Quran.Bayangkan, bagaimana jika Al Quran dikatakan telah
memberikan sinyalemen itu 1433 tahun yang lalu tentang kejadian itu.
Terus diklaim itu mukjizat Al-Quran. Setelah diteliti ternyata salah semua.
Hanya akal-akalan dan dusta belaka. Apakah itu bukan justru mengaburkan
kemukjizatan Al Quran.

Orang yang tidak pernah belajar sama sekali Ulumul Quran, tidak pernah
belajar tentang I`jazul Quran akan dengan memudah membuat kedustaan
dan kebohongan dengan mengatasnamakan Al Quran.

Propaganda dusta mengatasnamakan "kemukjizatan Al Quran" dalam
kejadian WTC itu hanyalah upaya musuh Islam untuk menggiring umat
manusia tidak percaya kepada Al Quran. Bukan untuk mengajak meyakini
kemukjizatan Al Quran. Sebab kedustaan itu begitu jelasnya.

Mereka menyimpulkan begini :
1. Ayat yang ke 109 dari surat Attaubah menunjukkan bangunan WTC
terdiri dari 109 tingkat.
2. Pada ayat ke 109 pada surat Attaubah tsb tertulis "Jurufin Haar"
menunjukkan nama jalan di Jerf Har.
3. Surat Attaubah berada dalam juz ke 11 menunjukkan tanggal hari
kejadian yaitu tanggal 11
4. Surat At Taubah adalah urutan yang ke 9 menunjukkan bulan kejadian
yaitu bulan ke 9.
5. Jumlah kalimat dalam surat Attaubah dari awal sampai akhir
sebanyak 2001 menunjukkan tahun kejadian yaitu tahun 2001,
di tempat lain mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109
itu berjumlah 2001.

Jika kita sedikit teliti saja maka kesimpulan itu hanya kedustaan atas nama
Al Quran. Satu saja dari kesimpulan itu salah maka kesimpulan itu hanya
mengada-ada.Coba kita lihat misalnya :
1. Benarkan bangunan WTC 109 tingkat ? Tenyata tidak. Gedung WTC
yang roboh itu terdiri dari 110 tingkat. Ini bukan hal yang sulit untuk
dibuktikan. Datanya bisa dilihat oleh oran! g seluruh dunia. Silakan
dicari di bagian search msn.com atau yahoo, cari info tentang WTC
New York.
2. Benarkan di jalan Jerf Har ? Ternyata tidak. WTC itu terletak di Wall
Street.
3. Kejadian pada tanggal 11, Surat At Taubah ada di juz 11 ? Hanya orang
yang tidak pernah baca Al Quran yang mengatakan demikian. Jelas sekali
mayoritas ayat Surat At Taubah ada di juz 10. Lebih detailnya surat
At-Taubah terdiri dari 129 ayat, yang 92 ayat ada di juz 10 dan
selebihnya (37 ayat)ada di juz 11. Apakah pencocokan tanggal kejadian
WTC dengan surat At-Taubat bukan sebuah kedustaan dan
"pemerkosaan" Al Quran.
4. Di ayat 109 ada kata2 jurufin har. Sudah jelas terbantah karena
jalannya bulan Jerf Har tapi Wall Street. Dalam tafsir apa pun,
sepanjang saya belajar di Al Azhar University, baik di tafsir Ar Razi
dan lainnya, tidak ada seorang ulama pun yang memaksudkan kalimat
'jurufin haar" itu untuk mengisyaratkan nama sebuah jalan di Amerika.
Terl! alu nista dan remeh Al-Quran mengisyaratkan hanya sebuah
nama jalan. Maha Suci Allah dari mengisyaratkan hal-hal remeh.
5. Yang mengatakan jumlah huruf dari awal surat sampai ayat 109
berjumlah 2001. Maka itu juga dusta. Sebab baru sampai ayat 25
jumlah hurufnya sudah 2001. Juga yang mengatakan jumlah kalimatnya
2001, hanya mencocok-cocokkan saja.

Saya tidak tahu ini kerjaan siapa. Yang jelas inilah gaya Israiliyah modern.
Kerjaan orang-orang yang hanya ingin membuat bodoh umat Islam.
Dan orang awam yang tidak tahu apa-apa mendengar kabar seperti itu
akan sangat semangat mempropagandakan kesana-kemari. Ia makan
mentah-mentah tanpa rasa curiga. Dan setelah itu jadi keyakinan dan opini
masyarakat awam ternyata hanya kedustaan belaka. Mereka akan ragu
pada Al Quran dan ulama. Padahal itu kerjaannya musuh Islam. Kapan
umat ini tidak terus dibodohin orang ? Dalam memahami Al Quran, kitab
sucinya saja kok begitu mudah didustain orang.

Sekali lagi, ikhwah wal akhawat, jangan mudah mempermainkan Al Quran.
Alangkan bagusnya jika ayat 109 itu dibaca tafsirnya dipahami dengan baik
isinya. Dipahami asbabun nuzulnya. Kandungannya dimasukkan ke dalam nurani
untuk bekal hidup di dunia dan akhirat. Bukan malah diperkosa
dengan zalim dan mempropagandakannya dengan semena-mena dan justru
melecehkan kemukjizatan Al Quran.

Sama seperti beberapa waktu yang lalu. Ada yang mengotak-atik rahasia angka
9 sebagai mukjizat Al Quran. Ternyata juga sebuah kedustaan, itu kerjaannya
kaum Bahaiyah yang mengingkari risalah Muhammad saw.

Apakah hakekat mu`jizat Al Quran itu ? Hakekat terbesar adalah bahwa
Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia untuk berjalan lurus meraih ridha
Allah SWT. Siapa yang mengikuti petunjuk Al Quran akan selamat di dunia dan
di akhirat akan memperolah nikmat yang tiada putusnya. Inilah mukjizat
Al Quran sepanjang masa. Dan setan selalu ingin menjauhka! n dari hekekat
Al Quran ini diturunkan.

Firman Allah,
"Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang
lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin
yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar"
QS. Al Israa : 9

Ini saja. Semoga bermanfaat. Mari hidup bersama Al Quran, memahami
dan mengamalkan isi Al Quran. Dan membela Al Quran dari serangan
orang ateis yang membenci Al Quran.

Allahummarhamna bil Quran, waj`alhu lana imaman wa nuran wa hudan
wa rahmah.Amin


demikian hal sebenarnya yang ada/fakta/kenyataan,maaf bila saya telah
terlanjur memberikan informasi/ memposting artikel tersebut sebelumnya.

kitab Talmud


Ayat-ayat Setan
Artikel berikut ini kami turunkan agar kita lebih mengenal Israel dan tindak tanduknya yang jauh telah menyimpang dari ajaran Nabi Musa yang semula dianutnya. Israel kini berpegang kepada Kitab Talmud yang sudah dianggapnya sebagai kitab suci mereka dan bukan Kitab Taurat yang jelas-jelas diturunkan kepada Nabi Musa AS.
Talmud merupakan kitab suci kelompok Zionis-Yahudi di seluruh dunia. Seluruh tindak-tanduk Zionis-Israel mengacu pada ayat-ayat Talmudisme. Bahkan Texe Marrs, investigator independen Amerika yang telah menelusuri garis darah Dinasti Bush selama enam tahun, menemukan bukti bahwa keluarga besar Bush, termasuk Presiden AS George Walker Bush, merupakan sebuah keluarga yang sangat rajin mendaras dan mempelajari Talmud. “Dinasti Bush adalah dinasti Yahudi dan mereka menjadikan Talmud sebagai kitab sucinya. Adalah salah besar menyangka mereka sebagai keluarga Kristiani. Mereka menunggangi kekristenan untuk menipu warga Kristen dunia. Padahal, mereka merupakan keluarga Talmudis yang taat, ” demikian Texe Marrs.
Pendahuluan
Kitab Talmud adalah kitab suci yang terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat. Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga menjadi ideologi dan prinsip-prinsip, serta arahan bagi penyusunan kebijakan negara dan pemerintah Yahudi Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa negara Yahudi Israel disebut sebagai negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik. Untuk dapat memahami sepak-terjang negara Israel yang tampak arogan, keras-kepala, tidak kenaI kompromi, orang perlu memahami isi ajaran Kitab Talmud, yang diyakini oleh orang Yahudi sebagai kitab suci yang terpenting di antara kitab-kitab suci mereka.
Keimanan orang Yahudi terhadap Kitab Talmud mengatasi bahkan Kitab Perjanjian Lama, yang juga dikenal dengan nama Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud ‘Erubin’ 2b (edisi Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi, “Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat Taurat”.
Para pendeta Talmud mengklaim sebagian dari isi Kitab Talmud merupakan himpunan dari ajaran yang disampaikan oleh Nabi Musa a.s. secara lisan. Sampai dengan kedatangan Nabi Isa a.s. Kitab Talmud belum dihimpun secara tertulis seperti bentuknya yang sekarang. Nabi Isa a.s. mengutuk tradisi ‘mishnah’ (Talmud awal) termasuk mereka yang mengajarkannya (para pendeta Yahudi dan kaum Farisi), karena isi Kitab Talmud seluruhnya menyimpang, bahkan bertentangan dengan Kitab Taurat. Kaum Kristen, karena ketidak-pahamannya, hingga dewasa ini menyangka Perjanjian Lama merupakan kitab tertinggi bagi agama Yahudi. Sangkaan itu keliru.
Para pendeta Parisi mengajarkan, doktrin dan fatwa yang berasal dari para rabbi (pendeta), lebih tinggi kedudukannya daripada wahyu yang datang dari Tuhan. Talmud mengemukakan hukum-hukumnya berada di atas Taurat, dan bahkan tidak mendukung isi Taurat. Seorang peneliti Yahudi, Hyam Maccoby, dalam bukunya ‘Judaism on Trial’ mengutip pemyataan Rabbi Yehiel ben Joseph, bahwa “Tanpa Talmud kita tidak akan mampu memahami ayat-ayat Taurat … Tuhan telah melimpahkan wewenang ini kepada mereka yang arif, karena tradisi merupakan suatu kebutuhan yang sama seperti kitab-kitab wahyu. Para arif itu membuat tafsiran mereka … dan mereka yang tidak pernah mempelajari Talmud tidak akan mungkin mampu memahami Taurat.”
Memang ada kelompok di kalangan kaum Yahudi yang menolak Talmud, dan tetap berpegang teguh kepada kitab Taurat saja (Perjanjian Lama yang sekarang) Mereka ini disebut golongan ‘Karaiyah’, kelompok yang sepanjang sejarahnya paling dibenci dan menjadi korban didzalimi oleh para pendeta Yahudi orthodoks.
Kepada tradisi ‘mishnah’ itu para pendeta Yahudi menambah sebuah kitab lagi yang mereka sebut ‘Gemarah’ (kitab “tafsir” para pendeta). Tradisi ‘mishnah’ (yang kemudian dibukukan) bersama dengan “Gemarah’, disebut Talmud. Ada dua buah versi Kitab Talmud, yaitu ‘Talmud Jerusalem’ dan ‘Talmud Babilonia’. ‘Talmud Babilonia’ dipandang sebagai kitab yang paling otoritatif1.
Beberapa kutipan yang diangkat dari Kitab Tamud dalam uraian berikut ini merupakan dokumen asli yang tidak-terbantahkan, dengan harapan dapat memberikan pencerahan kepada segenap ummat manusia, termasuk kaum Yahudi, tentang kesesatan dan rasisme dari ajaran Talmud yang penuh dengan kebencian, yang menjadi kitab suci baik bagi kaum Yahudi Orthodoks maupun Hasidiyah di seluruh dunia.
Pelaksanaan ajaran Talmud tentang keunggulan kaum Yahudi yang didasarkan pada ajaran kebencian itu telah menyebabkan penderitaan yang tak terperikan terhadap orang lain sepanjang sejarah ummat manusia sampai dengan saat ini, khususnya di tanah Palestina. Ajaran itu telah dijadikan dalih untuk membenarkan pembantaian secara massal penduduk sipil Arab-Palestina. Kitab Talmud menetapkan bahwa semua orang yang bukan-Yahudi disebut “goyyim”, sama dengan binatang, derajat mereka di bawah derajat manusia. Ras Yahudi adalah “ummat pilihan”, satu-satunya ras yang mengklaim diri sebagai keturunan langsung dari Nabi Adam a.s. Marilah kita periksa beberapa ajaran Talmud.
Talmud (Manuskrip Babylonia)
Beberapa Contoh Isi Ajaran Talmud
Erubin 2b, “Barangsiapa yang tidak taat kepada para rabbi mereka akan dihukum dengan cara dijerang di dalam kotoran manusia yang mendidih di neraka”.
Moed Kattan 17a, “Bilamana seorang Yahudi tergoda untuk melakukan sesuatu kejahatan, maka hendaklah ia pergi ke suatu kota dimana ia tidak dikenal orang, dan lakukanlah kejahatan itu disana”
Menganiaya seorang Yahudi Sama Dengan Menghujat Tuhan
Sanhedrin 58b, “Jika seorang kafir menganiaya seorang Yahudi, maka orang kafir itu harus dibunuh”.
Dibenarkan Menipu Orang yang Bukan-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Seorang Yahudi tidak wajib membayar upah kepada orang kafir yang bekerja baginya”.
Orang Yahudi Mempunyai Kedudukan Hukum yang Lebih Tinggi
Baba Kamma 37b, “Jika lembu seorang Yahudi melukai lembu kepunyaan orang Kanaan, tidak perlu ada ganti rugi; tetapi, jika lembu orang Kanaan sampai melukai lembu kepunyaan orang Yahudi maka orang itu harus membayar ganti rugi sepenuh-penuhnya”.
Orang Yahudi Boleh Mencuri Barang Milik Bukan-Yahudi
Baba Mezia 24a, “Jika seorang Yahudi menemukan barang hilang milik orang kafir, ia tidak wajib mengembalikan kepada pemiliknya”. (Ayat ini ditegaskan kembali di dalam Baba Kamma 113b),
Sanhedrin 57a, “Tuhan tidak akan mengampuni seorang Yahudi ‘yang mengawinkan anak-perempuannya kepada seorang tua, atau memungut menantu bagi anak-lakinya yang masih bayi, atau mengembalikan barang hilang milik orang Cuthea (kafir)’ …”.
Orang Yahudi Boleh Merampok atau Membunuh Orang Non-Yahudi
Sanhedrin 57a, “Jika seorang Yahudi membunuh seorang Cuthea (kafir), tidak ada hukuman mati, Apa yang sudah dicuri oleh seorang Yahudi boleh dimilikinya”.
Baba Kamma 37b, “Kaum kafir ada di luar perlindungan hukum, dan Tuhan membukakan uang mereka kepada Bani Israel”.
Orang Yahudi Boleh Berdusta kepada Orang Non-Yahudi
Baba Kamma 113a, “Orang Yahudi diperbolehkan berdusta untuk menipu orang kafir”.
Yang Bukan-Yahudi adalah Hewan di bawah Derajat Manusia
Yebamoth 98a, “Semua anak keturunan orang kafir tergolong sama dengan binatang”.
Abodah Zarah 36b, “Anak-perempuan orang kafir sama dengan ‘niddah’ (najis) sejak lahir”.
Abodah Zarah 22a – 22b, “Orang kafir lebih senang berhubungan seks dengan lembu”.

Ajaran Gila di dalam Talmud
Gittin 69a, “Untuk menyembuhkan tubuh ambil debu yang berada di bawah bayang-bayang jamban, dicampur dengan madu lalu dimakan“.
Shabbath 41a, “Hukum yang mengatur keperluan bagaimana kencing dengan cara yang suci telah ditentukan”.
Yebamoth 63a, ” … Adam telah bersetubuh dengan semua binatang ketika ia berada di Sorga”.
Yebamoth 63a, “…menjadi petani adalah pekerjaan yang paling hina “.
Sanhedrin 55b, “Seorang Yahudi boleh mengawini anak-perempuan berumur tiga tahun (persisnya, tiga tahun satu hari)”.
Sanhedrin 54b, “Seorang Yahudi diperbolehkan bersetubuh dengan anak-perempuan, asalkan saja anak itu berumur di bawah sembilan tahun”.
Kethuboth 11b, “Bilamana seorang dewasa bersetubuh dengan seorang anak perempuan, tidak ada dosanya”.
Yebamoth 59b, “Seorang perempuan yang telah bersetubuh dengan seekor binatang diperbolehkan menikah dengan pendeta Yahudi. Seorang perempuan Yahudi yang telah bersetubuh dengan jin juga diperbolehkan kawin dengan seorang pendeta Yahudi”.
Abodah Zarah 17a, “Buktikan bilamana ada pelacur seorangpun di muka bumi ini yang belum pernah disetubuhi oleh pendeta Talmud Eleazar”.
Hagigah 27a, “Nyatakan, bahwa tidak akan ada seorang rabbi pun yang akan masuk neraka”.
Baba Mezia 59b, “Seorang rabbi telah mendebat Tuhan dan mengalahkan-Nya. Tuhan pun mengakui bahwa rabbi itu memenangkan debat tersebut”.
Gittin 70a, “Para rabbi mengajarkan, ‘Sekeluarnya seseorang dari jamban, maka ia tidak boleh bersetubuh sampai menunggu waktu yang sama dengan menempuh perjalanan sejauh setengah mil, konon iblis yang ada di jamban itu masih menyertainya selama waktu itu, kalau ia melakukannya juga (bersetubuh), maka anak-keturunannya akan terkena penyakit ayan”.
Gittin 69b, “Untuk menyembuhkan penyakit kelumpuhan campur kotoran seekor anjing berbulu putih dan campur dengan balsem; tetapi bila memungkinkan untuk menghindar dari penyakit itu, tidak perlu memakan kotoran anjing itu, karena hal itu akan membuat anggota tubuh menjadi lemas”.
Pesahim 11a, “Sungguh terlarang bagi anjing, perempuan, atau pohon kurma, berdiri di antara dua orang laki-laki. Karena musibah khusus akan datang jika seorang perempuan sedang haid atau duduk-duduk di perempatan jalan “.
Menahoth 43b-44a, “Seorang Yahudi diwajibkan membaca doa berikut ini setiap hari, ‘Aku bersyukur, ya Tuhanku, karena Engkau tidak menjadikan aku seorang kafir, seorang perempuan, atau seorang budak belian’ “.
Kisah-kisah Holocaust oleh Romawi
Di dalam Talmud, ayat Gittin 57b ada dikisahkan tentang dibantainya 4 juta orang Yahudi oleh orang Romawi di kota Bethar. Gittin 58a, mengklaim bahwa 16 juta anak-anak Yahudi dibungkus ke dalam satu gulungan dan dibakar hidup-hidup oleh orang Romawi. Demografi tentang zaman kuno menyatakan orang Yahudi di seluruh dunia pada masa penjajahan oleh Romawi tidak sampai berjumlah 16 juta, bahkan 4 juta pun tidak ada).
Pengakuan Talmud
Abodah Zarah 70a, “Seorang rabbi ditanya, apakah anggur yang dicuri di Pumbeditha boleh diminum, atau anggur itu sudah dianggap najis, karena pencurinya adalah orang-orang kafir (seorang bukan-Yahudi bila menyentuh guci anggur, maka anggur itu dianggap sudah najis). Rabbi itu menjawab, tidak perlu dipedulikan, anggur itu tetap halal (‘kosher’) bagi orang Yahudi, karena mayoritas pencuri yang ada di Pumbeditha, tempat dimana guci-guci anggur itu dicuri, adalah orang-orang Yahudi”. (Kisah ini juga ditemukan di dalam Kitab Gemara, Rosh Hashanah 25b).
Ibadah Orang Farisi
Erubin 21 b, “Rabbi Akida berkata kepadanya, ‘Berikan saya air untuk mencuci tangan saya’. Ia menjawab, ‘Air itu tidak cukup bahkan untuk diminum, apalagi untuk membasuh tanganmu’ keluhnya. ‘Lalu apa yang harus saya perbuat ?’ tanya seseorang lainnya, ‘padahal engkau tahu menentang ucapan seorang rabbi diancam dengan hukuman mati?’ ‘Saya lebih baik mati daripada menentang pendapat kawan-kawan saya’ ” (Ritual cuci tangan ini terekam dikutuk Nabi Isa a.s. dalam Injil Matius 15 : 1- 9).
Genosida Dihalalkan oleh Talmud
Perjanjian Kecil, Soferim 15, Kaidah 10, “Inilah kata-kata dari Rabbi Simeon ben Yohai, ‘Tob shebe goyyim harog’ (“Bahkan orang kafir yang baik sekali pun seluruhnya harus dibunuh”). Orang-orang Israeli setiap tahun mengikuti acara nasional ziarah ke kuburan Simon ben Yohai untuk memberikan penghormatan kepada rabbi yang telah menganjurkan untuk menghabisi orang-orang non-Yahudi2.
Di Purim, pada tanggal 25 Februari 1994 seorang perwira angkatan darat Israel, Baruch Goldstein, seorang Yahudi Orthodoks dari Brooklyn, membantai 40 orang muslim, termasuk anak-anak, tatkala mereka tengah bersujud shalat di sebuah masjid. Goldstein adalah pengikut mendiang Rabbi Meir Kahane, yang menyatakan kepada kantor berita CBS News, bahwa ajaran yang dianutnya mengatakan orang-orang Arab itu tidak lebih daripada anjing, sesuai ajaran Talmud”.3 Ehud Sprinzak, seorang profesor di Universitas Jerusalem menjelaskan tentang falsafah Kahane dan Goldstein, “Mereka percaya adalah telah menjadi iradat Tuhan, bahwa mereka diwajibkan untuk melakukan kekerasan terhadap ‘goyyim’, sebuah istilah Yahudi untuk orang-orang non-Yahudi”.4
Rabbi Yizak Ginsburg menyatakan, “Kita harus mengakui darah seorang Yahudi dan darah orang ‘goyyim’ tidaklah sama”.5 Rabbi Jacov Perrin berkata, “Satu juta nyawa orang Arab tidaklah seimbang dengan sepotong kelingking orang Yahudi”.6
Doktrin Talmud : Orang non- Yahudi Bukanlah Manusia
Talmud secara spesifik menetapkan orang non-Yahudi termasuk golongan binatang, bukan-manusia, dan secara khusus menyatakan bahwa mereka bukan dari keturunan Nabi Adam a.s. Ayat-ayat yang berkaitan itu ditemukan bertebaran di dalam Kitab Talmud, antara lain sebagai berikut :
Kerihoth 6b, “Menggunakan minyak untuk mengurapi. Rabbi kita mengajarkan, ‘Barangsiapa menyiramkan minyak pengurapan kepada ternak atau perahu, ia tidak melakukan dosa; bila ia melakukannya kepada ‘goyyim’, atau orang mati, dia tidak melakukan dosa. Hukum yang berhubungan dengan ternak dan perahu adalah benar, karena telah tertulis: terhadap tubuh manusia (Ibrani: Adam) tidak boleh disiramkan (Exodus 30:32); karena ternak dan perahu bukan manusia (Adam)’ “. “Juga dalam hubungan dengan yang meninggal (sepatutnya) ia dikecualikan, karena setelah meninggal ia menjadi bangkai dan bukan manusia lagi (Adam). Tetapi mengapa terhadap ‘goyyim’ juga dikecualikan, apakah mereka tidak termasuk kategori manusia (Adam) ?Tidak, karena telah tertulis: ‘Wahai domba-domba-Ku, domba-domba di padang gembalaan-Ku adalah manusia (Adam)’ (Ezekiel 34:31): Engkau disebut manusia (Adam), tetapi ‘goyyim’ tidak disebut sebagai manusia (Adam)’ “.
Pada ayat-ayat terdahulu para rabbi membahas hukum Talmud yang melarang memberikan minyak suci bagi manusia. Dalam pembahasan itu para rabbi menjelaskan bukanlah suatu dosa untuk membenkan miyak suci itu kepada ‘goyyim’ (kaum non-Yahudi, seperti muslim, Kristen, dan sebagainya), karena ‘goyyim’ tidak termasuk golongan manusia (harfiahnya: bukan keturunan Adam).
Yebamoth 61a, “Telah diajarkan: Begitulah Simeon ben Yohai menerangkan (61a) bahwa kuburan orang ‘goyyim’ tidak termasuk tempat yang suci untuk mendapatkan ‘ohel’ (memberikan sikap ruku’ terhadap kuburan), karena telah dikatakan, wahai domba-domba-Ku yang ada di padang gembalaan-Ku, kalian adalah manusia (Adam)’, (Ezekiel 34:31); kalian disebut manusia (Adam); tetapi kaum kafir ltu tldak dlsebut manusia (Adam)’ “.
Hukum Talmud menerangkan bahwa seorang Yahudi yang menyentuh bangkai manusia tau kuburan (Yahudi) menyebabkan ia ternajisi. Tetapi hukum Talmud mengajarkan, sebaliknya, jika seorang Yahudi menyentuh kuburan orang goyyim, hal itu membuat ia tetap suci, karena orang goyyim tidak termasuk golongan manusia (Adam).
Baba Mezia 114b, “Dia (Rabbah) berkata kepadanya: ‘Apakah engkau bukan pendeta: mengapa engkau berdiri di atas kuburan ? Ia menjawab: ‘Apakah guru belum mempelajari hukum tentang kesucian? Karena telah diajarkan: Simeon ben Yohai berkata:‘Kuburan kaum ‘goyyim’ tidak menajisi. Karena telah tertulis, ‘Wahai gembalaan-Ku gembalaan di padang rumput-Ku adalah manusia (Adam), dan ia berdiri di atas kuburan kaum ‘goyyim’ “.
Mengingat pembuktian berdasarkan nash Taurat (Ezekiel 34:31). disebut sampai beru1ang-kali pada ketiga ayat-ayat Talmud di atas tadi, padahal dalam kenyataannya Taurat tidak pernah menyebutkan bahwa hanya orang Yahudi saja yang termasuk golongan manusia. Para ‘hachom’ Talmud sangat menekankan kekonyo1an ajaran mereka tentang kaum ‘goyyim’. Hal itu merupakan bukti bahwa mereka sebenarnya adalah rasis dan ideolog anti-kaum non-Yahudi, yang dalam kebuntuan nalarnya telah mendistorsikan ayat-ayat Taurat dalam rangka membenarkan kesesatan mereka.
Berakoth 58a, “Shila seorang Yahudi memberikan hukuman cambuk kepada seseorang yang telah bersetubuh dengan seorang perempuan Mesir: Orang yang dicambuk itu pergi mengadukannya kepada pemerintah, dan berkata: ‘Ada seorang Yahudi yang memberikan hukuman cambuk tanpa izin dari pemerintah’. Seorang petugas memerintahkan untuk memanggilnya (Shila). Ketika ia (Shila) tiba, ia ditanya: ‘Mengapa engkau mencambuk orang ini?’ Ia (Shila) menjawab: ‘ Karena ia telah menyetubuhi keledai betina’ “. “Petugas itu berkata kepadanya: ‘Apakah engkau mempunyai saksi-saksi?’ Ia(Shila) menjawab ‘Saya mempunyainya’. Kemudian (nabi) Elijah turun dari langit dalam bentuk manusia dan memberikan bukti. Petugas itu berkata lagi kepadanya: ‘Kalau demikian halnya seharusnya orang itu dihukum mati!’ Ia (Shila) menjawab: ‘Karena kami telah diasingkan dari negeri kami, kami tidak mempunyai wewenang untuk menjatuhkan hukuman mati; lakukanlah terhadapnya sesuai kehendak kalian’ “
“Ketika mereka masih mempertimbangkan perkara itu Shila pun berteriak.• ‘Kepada-Mulah ya Tuhan Yang Maha Besar dan Maha Kuasa’ (Kisah-kisah 29:11). ‘Apa kehendakmu? tanya petugas itu. Ia (Shila) menjawab.• ‘Apa yang kukatakan ialah: Terpujilah Yang Maha Pengasih yang telah menciptakan segala sesuatunya dari tanah serupa dengan Yang di Sorga, dan telah memberikan kepadamu sekalian tempat tinggal, dan membuat kalian mencintai keadilan’ “,
“Petugas itu berkata kepadanya (Shila).• ‘Apakah engkau sedemikian membantu kepada kehormatan pemerintah?’ Petugas itu memberi Shila sebuah tongkat dan berkata kepadanya: ‘Engkau boleh menjadi hakim. ‘ Tatkala petugas (orang ‘goyyim’) itu telah pergi, orang-orang yang ada disana berkata kepadanya (Shila).• ‘Apakah Yang Maha Pengasih membuat mu’zizat bagi kaum pendusta?’. Ia (Shila) menjawab mereka (‘goyyim’) disebut keledai? Karena telah tertulis: Daging mereka adalah daging keledai’ (Ezekiel 23:30)
Ia (Shila) memperhatikan orang-orang itu akan memberi-tahukan petugas-petugas itu bahwa ia (Shila) telah menyebut mereka sebagai keledai. Maka ia (Shila) berkata.• ‘Orang itu adalah penuntut hukum, dan Taurat telah mengatakan: Jika seseorang datang untuk membunuhmu, bangkitlah segera dan bunuh dia lebih dahulu. Begitulah tongkat yang diberikan kepadanya itu dipukulkannya kepada terdakwa dan membunuhnya.’ Kemudian ia berkata: ‘Karena sebuah mu’zizat telah terjadi melalui ayat ini, maka aku melaksanakannya’ “.
Bagian ini terpaksa diutarakan agak panjang, tetapi agaknya terpaksa dikutip seluruhnya untuk memperlihatkan bagaimana kedzaliman kaum Yahudi. Sebagai tambahan bahwa nabi Elijah sampai perlu turun dari sorga ke bumi untuk menipu mahkamah kaum goyyim, disini Talmud mengajarkan, bahwa kaum ‘goyyim’ pada dasamya adalah binatang, sehingga karena itu Rabbi Shila (dan nabi Elijah) sama sekali tidaklah dapat disebut telah berdusta atau telah membuat dosa. Ceritera itu menjelaskan bahwa sekiranya seseorang (termasuk orang Yahudi) mengungkapkan ajaran Talmud pandangan tentang kaum ‘goyyim’ sama dengan keledai, maka ia akan menerima hukuman mati. Karena mengungkapkan hal itu akan membuat kaum ‘goyyim’ murka dan akan menindas agama Yahudi.
Kutipan Talmud dari kitab Ezekiel ini merupakan “nash bukti” sangat penting, karena ayat itu menyatakan bahwa kaum ‘goyyim’ itu termasuk golongan binatang (keledai). Ayat dari kitab Ezekiel pada Kitab Perjanjian lama telah diubah dengan hanya mengatakan bahwa “orang Mesir memiliki kemaluan yang besar” (sindiran – sama dengan keledai). Hal ini tidak membuktikan atau menegaskan secara eksplisit bahwa orang Mesir yang dirujuk oleh Taurat sarna dengan binatang. Dalam hal ini Talmud memalsukan Taurat dengan cara mendistorsikan tafsir. Beberapa ayat Talmud yang lain yang mengkaitkannya dengan kitab Ezekiel 23:30 yang memperlihatkan watak rasis orang Yahudi ditemukan dalam Arakin 19b, Berakoth 25b, Niddah 45a, Shabbath 150a, dan Yebamoth 98a. Lagipula nash aseli Sanhedrin 37a hanya mengkaitkannya dengan persetujuan Tuhan untuk penyelamatan kaum Yahudi saja.7
Moses Maimonides Membenarkan Pembantaian
Begawan yang sangat dihormati, Moses Maimonides, mengajarkan tanpa tedeng aling-aling, bahwa kaum Kristen wajib dihabisi. Tokoh yang memberikan fatwa seperti itu memiliki kedudukan tertinggi dalam hirarki agama Yahudi.
Moses Maimonides dipandang sebagai penyusun hukum dan filosuf terbesar sepanjang sejarah Yahudi. Ia acapkali dengan penuh rasa hormat disebut dengan nama Rambam, dan disapa dengan panggilan Rabenu Moshe ben Maimon, yang artinya ‘Rabbi Kami Musa anak Maimun”.8 Inilah yang diajarkan oleh Maimonides tentang boleh tidaknya menyelamatkan nyawa kaum ‘goyyim’, atau bahkan’ orang Yahudi sekali pun yang berani menolak “inspirasi ilahiyah di dalam Talmud’.
“Sesungguhnya bila kita melihat seorang kafir (‘goyyim’) sedang terhanyut dan tenggelam di sungai, kita tidak boleh menolongnya. Kalau kita melihat nyawanya sedang terancam, kita tidak boleh menyelamatkannya.”9. Naskah dalam bahasa Ibrani edisi Feldheim 1981 tentang Mishnah Torah menyebutkan hal yang sarna seperti itu.
Dengan peringatan dari Maimonides itu, telah diwajibkan bagi kaum Yahudi untuk tidak boleh menyelamatkan nyawa atau memberikan pertolongan kepada seorang ‘goyyim’, ia sebenarnya menyatakan sikap kaum Yahudi yang sebenarnya yang dibebankan oleh Talmud terhadap kaum non-Yahudi.10
“Hal itu telah merupakan ‘mitvah’ (kewajiban agama) untuk , menghabisi para pengkhianat kaum Yahudi, para ‘minnim’, dan “apikorsim” dan membuat mereka jatuh ke dalam lobang kehancuran, karena mereka telah menyebabkan penderitaan kepada kaum Yahudi, dan menipu manusia untuk menjauh dari Tuhan, sebagaimana yang dilakukan oleh Isa dari Nazareth dan para muridnya, dan Tzadok, Baithos dan murid-muridnya. Semoga terla’natlah mereka”.
Komentar penerbit Yahudi itu memuat pernyataan Maimonides bahwa Nabi Isa a.s. adalah contoh seorang ‘min’ (“pengkhianat” majemuknya ‘minnim’). Komentar itu juga menerangkan bahwa murid-murid Tzadok, yaitu kaum Yahudi yang menolak kebenaran Talmud dan mereka yang hanya mengakui hukum tertulis, yakni Taurat. Menurut buku ‘Maimonides’ Principles’ pada h.5, Maimonides memerlukan waktu dua-belas tahun untuk menyimpulkan hukum dan keputusan dari Talmud, dan mensistemasikan kesimpulannya itu ke dalam 14 jilid. Karya itu akhirnya selesai pada tahun 1180 dan diberi judul ‘Mishnah Torah’, atau ‘Syari’at Taurat’.
Maimonides mengajarkan pada bagian lain dari ‘Mishnah Torah’, bahwasanya kaum ‘goyyim’ bukanlah golongan manusia: “Hanyalah manusia (kaum Yahudi), dan bukannya perahu, yang dapat memperoleh najis bila bersentuhan … Bangkai dari seorang ‘goyyim’ tidak menyebabkan najis bila bersentuhan dengan bayang-bayang seorang Yahudi … seorang ‘goyyim’ tidak sampai menyebabkan penajisan; dan bila seorang ‘goyyim’ menyentuh, membawa, atau membayangi … ‘goyyim’ itu tidak menyebabkan najis … mayat seorang ‘goyyim’ tidak menyebabkan menjadi najis; dan sekiranya’” seorang ‘goyyim’ menyentuh, membawa, atau menjatuhkan bayangannya kepada mayat, ia dianggap tidak pernah menyentuh mayat tersebut.” .11
Film ‘Schindlers List’ – Contoh Kebohongan Kaum Yahudi
Teks Talmud (khususnya Talmud Babilonia) pada Sanhedrin 37a tidak mewajibkan orang Yahudi untuk menyelamatkan nyawa orang lain, terkecuali nyawa orang Yahudi. Moshe Maimonides memperkuat ajaran Talmud tersebut. Tetapi, beberapa buku yang ditulis oleh orang-orang Yahudi kontemporer (Hesronot Ha-shas) merujuk beberapa nash dari Talmud yang seolah-olah memuat frase nilai-nilai universal, seperti, “Barangsiapa membunuh kehidupan seseorang, hal itu sama dengan membunuh seluruh isi dunia; dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang ,,, hal itu seperti ia telah memelihara seluruh isi dunia”. (Bandingkan dengan al-Qur’ an 5:32, “Barangsiapa yang membunuh seorang manusia bukan karena orang itu membunuh orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya”)
Namun Hesronot Ha-ash mengakui ayat-ayat di atas tadi bukan katta-kata yang otentik dari Talmud yang aseli. Dengan kata lain, ayat-ayat bemada universal tersebut bukanlah nash otentik dari Talmud. Jadi sekedar sebagai contoh, “versi universal” ini yang oleh Stephen Spielberg dituangkan ke dalam filmnya ‘The Schindler’s List’ yang terkenal itu (dan dikaitkan seolah-olah bersumber dari Talmud pada judul maupun iklan filmnya) adalah penipuan dan merupakan propaganda, yang dimaksudkan untuk memberikan polesan kemanusiaan kepada Talmud, yang pada hakekatnya adalah kitab yang penuh berisi semangat rasisme dan chauvinisme Yahudi. Dalam nash Talmud yang aseli tertulis pada ayat yang sama, “Barangsiapa memelihara bahkan satu nyawa orang Israeli, maka ia seperti memelihara seluruh isi dunia”. Sama seperti ayat-ayat yang lain, Talmud yang aseli hanya membicarakan perihal menyelamatkan orang-orang Yahudi.
Tipuan Orang Yahudi
Sanggahan para rabbi orthodoks bahwa tidak ada bukti dokumentasi otentik tentang rasisme dan semangat kebencian di dalam Talmud adalah bohong besar, karena di dalam Baba Kamma 113a, menyatakan bahwa “Orang Yahudi boleh berbohong untuk menipu kaum ’goyyim’ ‘.
The Simon Wiesenthal Center, sebuah pusat propaganda ruhubiyah Yahudi yang didukung oleh dana multi-jutaan dolar terpaksa memecat Rabbi Daniel Landes pada tahun 1995, karena rabbi ini menentang ajaran dehumanisasi oleh Talmud terhadap orang non-Yahudi. “Sikap ini benar-benar busuk”, katanya. Buktinya ? “Ya, pernyataan-pernyataan di dalamnya”.
Berdusta untuk menipu orang ‘goyyim’ telah lama menjadi panutan di dalam agama Yahudi. Ambil contoh sehubungan dengan debat pada abad ke-13 di Paris antara Nicholas Donin, seorang Yahudi yang telah memeluk agama Katolik – yang oleh Hyam Maccoby diakui mempunyai pengetahuan yang luas tentang Talmud”12 -saat berkonfrontasi lawan Rabbi Yehiel. Pada waktu itu Yehiel tidak sedang berada di bawah ancaman hukuman, atau dicederai. Namun tanpa malu tetap saja berdusta sepanjang debat tersebut. Sebagai contoh ketika ditanya oleh Donin apakah ada ayat-ayat yang menghujat Jesus di dalam Talmud, Yehiel menyanggahnya. Donin, seorang ahli dalam bahasa lbrani paham benar jawaban itu dusta maka. Ryam Maccoby, seorang komentator Yahudi mengenai debat tersebut, yang hidup di abad ke-20, membela kebohongan Rabbi Yehiel seperti ini, “Pertanyaan itu mungkin diajukan, apakah Yehiel benar-benar percaya yang Jesus tidak disebut-sebut di dalam Talmud atau, bisa juga ia mengajukan pertanyaan ini sebagai suatu tipuan yang cerdik, untuk menciptakan keadaan mendesak Yehiel … tentu saja Rabbi Yehiel dapat dimaafjkan bila ia tidak mengakui sesuatu yang tidak sepenuhnya dipercayainya, dalam rangka mencegah proses tiranik yang menghadapkan budaya dari suatu agama tertentu, terhadap agama yang lain”.13
Beginilah cara orang Yahudi menyanggah sampai dengan hari ini tentang adanya nash Talmud yang mengandung ayat-ayat yang penuh dengan kebencian. Sebuah kata tentang “kebohongan Yahudi diplesetkan dan disulap menjadi “dapat dimaafkan”, sementara setiap penyelidikan terhadap kitab-kitab suci Yahudi oleh peneliti non-Yahudi dipandang sebagai “proses tiranik”. Sementara itu serangan kaum Yahudi terhadap kitab-kitab Injil Perjanjian Baru dan al-Qur’an tidak pernah dianggap sebagai “proses tiranik”. Hanya kritik kaum non- Yahudi yang dianggap tiranik, sedangkan cara mempertahankan diri bagi orang Yahudi adalah berdusta. (Tidak semua orang Yahudi bersikap seperti tersebut di atas. Dr. Israel Shahak dari Hebrew University menulis sebuah buku lengkap yang diberinya judul ‘Jewish History, Jewish Religion’, yang mendokumentasikan secara lengkap muatan anti-’goyyim’ di dalam kitab Talmud).
Betapapun banyaknya sanggahan dan kebohongan yang keluar dari ‘The Anti-Defamation League’ (ADL – ‘Liga Anti-Penghinaan’ Yahudi) dan dari the Wiesenthal Center, dalam buku ini dikutip nash-nash baik dari Talmud maupun juga dari mufassir Talmud ‚paling’ terkemuka” di mata orang Yahudi sendiri, seperti Moses Maimonides,
Pada tahun 1994 Rabbi Tzvi Marx, direktur pendidikan teknologi terapan pada ‘Shalom Hartman Institute’ di Jerusalem, telah menulis semacam pengakuan yang menakjubkan tentang bagaimana kaum Yahudi di masa yang silam telah membuat dua jenis kumpulan kitab: kitab Talmud yang otentik sebagai bahan pelajaran bagi para pemuda mereka di sekolah-sekolah (‘kollel’) Talmud, dan sebuah lagi kitab Talmud yang telah “disensor dan diamendemen” yang ditujukan bagi konsumsi para ‘goyyim’ yang tidak mengerti apa-apa. Rabbi Marx menjelaskan bahwa versi tafsir Maimonides yang dikeluarkan untuk konsumsi umum, tertulis misalnya, “Barangsiapa membunuh seorang manusia, ia telah melanggar hukum”. Tetapi Rabbi Marx menyatakan, nash yang aseli berbunyi, ” Barangsiapa membunuh seorang Israeli”.
Buku Hesronot Ha-shas (“Yang Dihilangkan dari Talmud”)15 lalu menjadi penting dalam kaitan ini. Heshronot Ha-shas dicetak-ulang pada tahun 1989 oleh Sinai Publishing House, Tel Aviv. Heshronot Ha-shas menjadi sangat berharga bagi kita, karena buku ini menyusun suatu daftar panjang ayat-ayat Talmud yang diubah atau dihilangkan, dan daftar ayat-ayat yang dipalsukan dewasa ini, yang dibuat untuk konsumsi kaum ‘goyyim’ seolah-olah ayat-ayat itulah yang otentik.
Popper (h.58-59) menjelaskan : “Tidak selalu yang disensor itu ayat-ayat panjang, tetapi acapkali satu kata pun dihapus. … Acapkali dalam hal seperti itu digunakan dalam rangka penghapusan dan penggantian”. Sebagai contoh pentarjamah versi Talmud dalam bahasa Inggris terbitan Soncino menterjemahkan kata lbrani ‘goyyim’ dengan sejumlah kata-ganti samaran seperti, “kafir, Cuthean, Mesir, penyembah berhala”, dan sebagainya. Tetapi sebenarnya kata-ganti ini merujuk kepada kata-aseli ‘goyyim’ (semua yang non- Yahudi). Pada catatan-kaki no. 5 Talmud pada edisi Soncino dijelaskan bahwa, “Istilah orang Cuthea (Samaritan) disini adalah untuk menggantikan kata-aseli ‘goyyim’ … “
Hal itu merupakan praktek disinformasi yang lazim dipakai oleh kaum Farisi untuk menyangkal adanya ayat-ayat yang rasialistik di dalam Talmud yang telah diungkapkan terdahulu dalam buku ini, dalam rangka mengklaim bahwa ayat-ayat itu adalah “karangan dari orang-orang yang anti-Semit”.
Pada tahun 1994, Lady Jane Birdwood, berusia 80 tahun, ditangkap dan diadili di depan pengadi1an pidana di London, hanya karena “kejahatannya” menerbitkan sebuah pamflet berjudu1 ‘The Longest Hatred’ (‘Kebencian yang Paling Lama’), berisi seluruh pernyatan kebencian di dalam Talmud yang diangkatnya dari ayat-ayat yang berisi kebencian kepada kaum ‘goyyim’ dan Kristen. Sepanjang peradilan yang dituduhkan terhadapnya sebagai suatu kejahatan yang sayangnya tidak mendapatkan perhatian dari media massa, seorang rabbi diundang sebagai saksi ahli. Rabbi itu menyanggah sepenuhnya bahwa kitab Talmud berisi ayat-ayat yang mengundang kebencian kepada kaum ‘goyyim’ dan Kristen, dan hanya karena kedudukan dan prestise rabbi tersebut, wanita tua yang malang itu dijatuhi hukuman “tiga bulan kurungan penjara dan denda senilai $ l000″
Dr. Israel Shahak dalam bukunya berjudul ‘Jewish History and Jewish Religion’, pada bab tentang Jesus di dalam Talmud pada h.57, dan h.105-106, menegaskan adanya ayat-ayat yang menganjurkan kebencian dan rasisme di dalam Talmud. Mereka yang menyangkal kenyataan ini adalah pembohong besar.
Tanggapan Dunia ‘Judeo-Kristen’ terhadap Talmud
Dewasa ini ada persekongkolan yang kuat antara dunia Kristen dan Yahudi. Anehnya tidak ada, bahkan tidak pernah ada, para Paus, Katolik serta tokoh-tokoh gereja Protestan di era modern ini yang menyerang atau mengecam ajaran rasisme di Talmud, atau kebencian mendarah-mendaging terhadap Kristen dan kaum ‘goyyim’ (muslim dan lain-lain) yang diajarkannya. Sebaliknya pada pimpinan gereja Kristen, baik Katolik maupun Protestan, malah dewasa ini menganjurkan kepada para pengikut Jesus Kristus untuk mentaati, menghormati, bahkan membantu pengikut Talmud. Oleh karena itu kesimpulan kita tidak lain, para pemimpin gereja Katolik dan Protestan dewasa ini sebenarnya adalah pengkhianat paling nyata terhadap Jesus Kristus di muka bumi dewasa ini (periksa Perjanjian Baru Matius 23:13-15; I Thessalonika 2:14-16; Titus 1:14; Lukas 3:8-9; dan Kitab Wahyu 3:9).
Kaum Non-Yahudi adalah ‘Sampah’
Semua orang non-Yahudi dari segala ras dan agama menurut Talmud adalah super-sampah’, begitu menurut pendiri Habad-Lubavitch, Rabbi Shneur Zalman. Analisanya ditemukan di dalam majalah Yahudi ‚The New Republic’, yang dalam analisisnya menyatakan bahwa, “… ada ironi besar dalam pandangan universalisme messianik yang baru pada gerakan Habad khususnya pandangannya tentang kaum ’goyyim’ yakni pernyataan Habad yang tanpa tedeng aling-aling berisi penghinaan bernada rasial terhadap kaum ‘goyyim ‘. …berdasarkan pendapat para theolog Yahudi pada abad pertengahan – terutama sekali pemikiran penyair dan filosuf Judah Ha-Levi pada pada abad ke-12 di Spanyol, dan tokoh mistik Yahudi Judah Loewe pada abad ke-16 di Praha – mereka mencari ketetapan mengenai keunggulan kaum Yahudi berdasarkan ras dan bukannya pada keunggulan kerohanian … menurut pandangan mereka, secara mendasar kaum Yahudi itu lebih unggul atas ras mana pun, dan mengenai hal itu ditegaskan berulangkali dalam bentuk yang sangat ekstrim oleh Shneur Zalman dari Lyadi. Pendiri Lubavitcher-Hasidisme itu mengajarkan, bahwa ada perbedaan hakiki antara jiwa orang Yahudi dengan jiwa kaum ‘goyyim’, bahwasanya hanyalah jiwa orang Yahudi yang di dalamnya terdapat dan memancarkan cahaya kehidupan ilahiyah. Sedangkan pada jiwa kaum ‘goyyim’, Zalman selanjutnya menyatakan, “sama sekali berbeda, karena terciptanya memang lebih inferior. Jiwa mereka sepenuhnya jahat, tanpa mungkin diselamatkan dengan cara apa pun.”
Akibat rujukan tentang kaum ‘goyyim’ menurut ajaran Rabbi Shneur Zalman, tanpa kecuali menyebabkan adanya penyakit dalam jiwa mereka. Dzat darimana jiwa kaum ‘goyyim’ terbuat penuh dengan “sampah” rohani. Itulah sebabnya mengapa jumlah mereka lebih banyak daripada kaum Yahudi, karena jumlah gabah lebih banyak daripada berasnya. Semua kaum Yahudi secara hakiki baik, dan semua kaum ‘goyyim’ secara hakiki jahat.
“Karakterisasi kaum ‘goyyim’ yang dinyatakan secara hakiki jahat dan dari segi kerohanian maupun biologis lebih inferior dari kaum Yahudi, belum pernah diralat dalam ajaran Habad masa kini”.16
Syari’at Yahudi Menuntut bahwa Kaum Kristen Wajib Dihukum Mati
Para ulama Taurat menetapkan, bahwa, “Taurat mewajibkan bahwa ummat yang benar akan mendapatkan tempatnya di Hari Kemudian. Tetapi, tidak semua kaum ‘goyyim’ akan memperoleh kehidupan yang abadi meskipun mereka taat dan berlaku shaleh menurut agama mereka … Dan meskipun kaum Kristen pada umumnya menerima Kitab Perjanjian Lama Ibrani sebagai kitab yang diwahyukan dari Tuhan, namun mereka (disebabkan adanya kepercayaan pada apa yang disebut mereka ketuhanan pada Jesus) sebenarnya kaum Kristen adalah penyembah berhala menurut Taurat, oleh karena itu patut dihukum mati, dan mereka kaum Kristen itu sudah dipastikan tidak akan memperoleh ampunan di Hari Kemudian.”
Takhayul Kaum Yahudi
Bukanlah mengada-ada bila edisi Talmud Babilonia dipandang sebagai kitab suci Yahudi yang paling otoritatif. Karena orang Kristen terperdaya oleh para pengkhotbah Yahudi, maka para Paus kian hari kian percaya dan meminta fatwa kepada rabbi Yahudi sebagai “nara sumber yang shahih” untuk mendapatkan keterangan bila berkaitan dengan kitab Perjanjian Lama, yang tanpa mereka sadari berkonsultasi dengan para okultis (juru-ramal).
Yudaisme adalah agama kaum Farisi dan para pendeta Babilonia, yang menjadi sumber ajaran Talmud dan Qabala, yang di kemudian hari membentuk agama Yudaisme. Kitab suci Yudaisme Orthodoks lainnya, seperti ‘Kabbalah’, isinya penuh dengan ajaran tentang astrologi, ramal-meramal, gematria, nekromansi (sihir), dan demonologi (ilmu hitam). Jika seorang Yahudi ingin bertaubat ia cukup mengangkat seekor ayam, membaca mantera untuk keperluan itu, dan mengibas-kibaskannya di atas kepalanya untuk memindahkan dosa- dosanya kepada ayam tersebut. Yang dapat kita katakan mengenai hal ini tidak lain adalah takhayul dalam arti yang sebenar-benarnya. Selanjutnya lambang Israel yang mereka sebut sebagai “bintang Nabi Daud” sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan Nabi Daud a.s. Bintang itu adalah hexagram (bersudut enam) supranatural yang melambangkan yantra dari androgen (kelenjar yang memberikan karakteristik pada kaum laki-Iaki), yang dihubungkan dengan para Khazar Bohemia pada abad ke-14. (Penyesatan publik dengan penggunaan nama “negara Israel” yang didirikan pada tahun 1948, merupakan buah hasil persekongkolan antara kaum Bolshevik-Yahudi dengan kaum Zionis yang atheis; nama itu tidak ada sangkut-pautnya dengan kelanjutan kerajaan Nabi Daud, tetapi dikukuhkan melalui pcngakuan pertama di PBB yang diberikan oleh diktator komunis Uni Sovyet Joseph Stalin).
Kaum Kristen akan lebih terbuka matanya bila berkunjung ke komunitas Yahudi Hasidik menonton acara ‘Purim’, dimana sebuah patung serupa Halloween meloncat-loncat (seperti ‘jailangkung’). Meskipun upacara ‘Purim’ itu merujuk kepada Kitab Esther yang disebutkan sebagai nash dasarnya, dalam prakteknya upacara ‘Purim’ tidak lain adalah sebuah tradisi kaum kafir Bacchan.17
Para rabbi orthodoks menggunakan kutukan, mantra, imej, dan sebagainya, yang mereka anggap lebih besar kuasanya dari kuasa Tuhan. Kesesatan itu mereka ambil dari ajaran Sefer Yezriah, (sebuah buku tentang ilmu sihir kaurn Qabalis). Kaum non-Yahudi dapat menyaksikan ulangan perilaku paganisme Babilonia kuno setiap kali mereka mengamati ritual para rabbi agama Yudaisme.18
Dengan mengetahui ajaran Talmud yang menjadi dasar konstitusi prinsip, dan arah kebijakan negara dan pemerintah Israel, mudah dipahami mengapa negara Israel sangat arogan dengan kebuasan yang melebihi Nazi Jerman.