Mungkin kita mengetahui mengenai
Kurt Cobain, mantan vokalis terkenal
Nirvana.
Berita gempar mengenai kematian Kurt Cobain pada 8 April 1994
mengejutkan semua pihak terutamanya para fans setianya. Kematiannya
yang terjadi pada puncak popularitas dalam dunia musik.
Pada tanggal 8 April 1994, seorang tukang listrik menemukan tubuh
Cobain di rumahnya di Lake Washington ketika ia datang untuk melakukan
pemasangan
security system.
Tukang listrik itu mengira Cobain sedang tidur sampai ia melihat sebuah
revolver yang mengarah ke dagunya. Sebuah surat menjelang kematian juga
berada bersamanya. Berikut teks yang ada di surat itu :
To Boddah
Speaking from the tongue of an experienced simpleton who
obviously would rather be an emasculated, infantile complain-ee. This
note should be pretty easy to understand. All the warnings from the
punk rock 101 courses over the years, since my first introduction to
the, shall we say, the ethics involved with independence and the
embracement of your community has proven to be very true. I haven’t
felt the excitement of listening to as well as creating music along
with reading and writing for too many years now. I feel guilty beyond
words about these things. For example when we’re backstage and the
lights go out and the manic roar of the crowd begins, it doesn’t affect
me the way in which it did for Freddy Mercury, who seem to love, relish
in the love and adoration from the crowd, which is somehting I totally
admire and envy. The fact is, I can’t fool you, any one of you. It
simply isn’t fair to you or me. The worst crime I can think of would be
to rip people off by faking it and pretending as if I’m having 100%
fun. Sometimes I feel as if I should have a punch-in time clock before
I walk out on stage. I’ve tried everything within my power to
appreciate it (and I do, God believe me I do, but it’s not enough). I
appreciate the fact that I and we have affected and entertained a lot
of people. I must be one of those narcissists who only appreciate
things when they’re gone. I’m too sensitive. I need to be slightly numb
in order to regain the enthusiasm I once had as a child. On our last 3
tours, I’ve had a much better appreciation for all the people I’ve
known personally and as fans of our music, but I still can’t get over
the frustration, the guilt and empathy I have for everyone. There’s
good in all of us and I think I simply love people too much, so much
that it makes me feel too fucking sad. The sad little sensitive,
unappreciative, Pisces, Jesus man. Why don’t you just enjoy it? I don’t
know! I have a goddess of a wife who sweats ambition and empathy and a
daughter who reminds me too much of what I used to be, full of love and
joy, kissing every person she meets because everyone is good and will
do her no harm. And that terrifies me to the point where I can barely
function. I can’t stand the thought of Frances becoming the miseraable,
self-destructive, death rocker that I’ve become. I have it good, very
good, and I’m grateful, but since the age of seven, I’ve become hateful
towards all humans in general. Only because it seems so easy for people
to get along and have empathy. Only because I love and feel sorry for
people too much I guess. Thank you all from the pit of my burning,
nauseous stomach for your letters and concern during the past years.
I’m too much of an erratic, moody, baby! I don’t have the passion
anymore, and so remember, it’s better to burn out then to fade away.
Peace, Love, Empathy. Kurt Cobain.
Frances and Courtney, I’ll be at your altar
Please keep going Courtney,
for Frances.
for her life will be so much happier
without me. I LOVE YOU. I LOVE YOU
Di awal surat, terdapat kata-kata “To Boddah”, yang merupakan nama
teman imajinasi Cobain semasa kecil. Kemudian Cobain juga mengutip
lirik lagu Neil Young yang berjudul “My My, Hey Hey (Out of the Blue)”
: “It’s better to burn out than to fade away”. Selain itu, punggawa
band Queen, Freddy Mercury juga disebut-sebut sebagai pembanding
dirinya dalam hal mencintai dan menghargai para penggemar.
Cobain diperkirakan telah meninggal tiga hari yang lalu sebelum
jenazahnya ditemukan, tepatnya tanggal 5 April 1994. Konsentrasi tinggi
dari heroin dan Valium juga ditemukan dari tubuhnya. Tentu saja
drugs yang
dikonsumsinya saat itu juga berkemungkinan menjadi penyebab
meninggalnya ayah dari seorang anak bernama Frances Bean Cobain
ini.Berbagai spekulasi bermunculan menyusul kematian Cobain, ada yang
mengatakan bahwa Cobain sebenarnya dibunuh oleh orang lain, bahkan
Courtney Love disebut-sebut sebagai pelakunya yang melakukan balas
dendam kepada Cobain yang sebelumnya mengungkapkan rencana perceraian.
Kurt dan Frances
Orang yang paling percaya akan adanya konspirasi dalam
kematian Kurt Cobain adalah Tom Grant, seorang investigator yang disewa
oleh Courtney Love untuk mencari Cobain yang sebelumnya kabur dari
tempat rehabilitasi. Grant masih bekerja untuk Love ketika jasad Cobain
ditemukan, sehingga ia diberikan akses untuk menganalisis surat
kematian tersebut. Ia percaya bahwa surat itu bukanlah sebuah surat
kematian, tetapi surat yang menyatakan keinginannya untuk meninggalkan
dunia musik, Seattle, dan bahkan istrinya. Ia juga berspekulasi tentang
beberapa baris tulisan di bagian paling bawah bukanlah tulisan Cobain
yang sebenarnya, dengan alasan beberapa baris itu memiliki gaya
penulisan yang berbeda dengan tulisan-tulisan di atasnya. Langkah Grant
selanjutnya adalah mengirimkan
photocopy surat kematian itu
kepada empat orang ahli tulisan tangan. Hasilnya adalah, satu orang
menyatakan bahwa surat itu keseluruhannya ditulis oleh tangan Cobain
sendiri, sedangkan tiga orang lainnya menyatakan bahwa sample yang
dikirimkan tidak dapat disimpulkan, karena berupa
photocopy dari surat aslinya.
Kematian Kurt Cobain juga dilaporkan oleh media massa Amerika sebagai
bunuh diri (suicide). Namun begitu, setahun selepas kematiannya itu
timbul berbagai gosip angin tentang kematian Kurt. Gosip-gosip itu
kelihatan lebih jelas dengan beberapa bukti yang ditemukan oleh
beberapa orang penyelidik.
Salah seorang penyelidik sosial
Stewart yang juga seorang pemerhati musik, percaya bahwa Kurt Cobain tidak bunuh diri tetapi
dibunuh!.
Stewart juga mendakwa bahwa Kurt dibunuh oleh seseorang, kemungkinan
seorang anggota Mafia yang juga pernah mengintimidasi personel Nirvana
lainnya karena enggan membayar uang keamanan/perlindungan.
Gosip lain pula mengatakan cerita bunuh diri Kurt hanya sebuah
rekayasa. Kurt dikatakan masih hidup dan menikmati kehidupan di luar
Amerika. Gosip itu juga menyebutkan, vokalis tersebut pernah terlihat
berjalan-jalan di Rio De Jenario dan Paris. Selain itu, Kurt juga
didakwa pernah terlihat di Disobey Club, di London, dipanggung-panggung
theater serta di Festival Hackney Homeless. Selain itu, salah seorang
fans pernah menyatakan pernah menjumpainya belanja di supermarket Kwik
Save, kota Canning.
Cerita yang paling bisa dipercaya adalah mengenai Kurt Cobain mati
kerana ia menjadi eksperimen CIA. Salah seorang yang terlibat dengan
eksperimen CIA ini mencoba menghubungi Stewart untuk membeberkan
fakta-fakta yang sebenarnya. Stewart setuju untuk bertemu dengan agen
tersebut di Gereja Temple, Fleet Street. Stewart menjabarkan agen yang
berjumpa dengannya itu sangat muda tetapi kelihatan seperti ketakutan
ketika duduk di sampingnya. Menurut agen tersebut, CIA terlibat secara
langsung tentang pengaruh-pengaruh musik popular atas golongan muda.
Hal itulah yang menjadi puncak pada pembunuhan penyanyi-penyanyi
terkenal sebelum ini seperti Brian Jones, John Lennon dan Jim Morrison.
Menurut agen teresebut, pihak CIA senantiasa memastikan bahwa aliran
musik dan lirik yang dibawakan kurt Cobain mengandung nilai-nilai
sentimen perkauman, sifat benci terhadap warna kulit yang berbeda dan
hubungan sesama kaum. Dalam kasus Nirvana ini, khususnya Kurt Cobain,
dia mungkin diyakini tidak mengikuti aturan yang dikehendaki oleh CIA
sebagai mana yang disetujui bersama.
Informan itu juga memberitahu Stewart bahwa penyanyi-penyanyi telah
diracuni pikiran mereka untuk melakukan tindakan 'bunuh diri ketika di
saat mencapai puncak popularitas. Semua ini karena CIA mau memastikan
para fans bersimpati pada vokalis tersebut dan terus menerus mendengar
musik yang dinyanyikan, walaupun penyanyi atau band itu telah 'mati'.
Kebenaran ini dapat dilihat pada beberapa grup rock zaman dahulu dan
sekarang yang masih digemari dan album-album mereka masih dibeli oleh
kebanyakan fans misalnya Elvis Presley dan The Beatles.
Persoalan yang timbul sekarang, apakah tembakan itu datang dari
tangannya sendiri? Laporan paling lengkap mengenai tragedi sebenarnya
ini hanya diketahui 9 tahun selepas kejadian itu. Bekas penulis
lagu-lagu rock dan penyanyi sebuah grup rock yaitu Max Wallace dan Ian
Halperin menjabarkannya dalam buku mereka yang berjudul
In Love and Death : The Murder of Kurt Cobain, diterbitkan pada 3 April 2004. Buku mereka ini berhasil membeberkan teori bahwa Kurt Cobain
telah dibunuh (murdered)
bukannya bunuh diri (suicide). Teori mereka disokong oleh bukti-bukti forensik polisi daerah Seattle.
Wallace dan Halperin menjabarkan pada saat kematiannya tahun 1994, Kurt
Cobain telah meninggalkan isterinya Courtney Love dan membeli dua tiket
penerbangan ke Seattle untuk dirinya dan seorang perempuan yang tidak
dikenali. Courtney percaya perempuan tersebut adalah teman wanita Kurt.
Hal ini dibuktikan melalui laporan mereka yang mengatakan sejam sebelum
kematiannya, Kurt telah hilang dari pusat pemulihan di Los Angelas, dia
didapati telah menghubungi United Airlines untuk membeli tiket
penerbangan yang masih belum digunakan sehingga sekarang.
Wallace dan Halperin dalam awal penyelidikannya, mereka mempelajari
laporan forensik mayat Kurt yang dikeluarkan oleh Polisi Seattle.
Catatan tersebut melaporkan Cobain telah mengkonsumsi heroin yang
berlebihan sebelum bunuh diri dengan pistol. Mereka percaya seseorang
telah memberikan sejenis bubuk kepada Kurt, kemudian menunggu Kurt
menghisap bubuk tersebut hingga berfantasi dan akhirnya melepaskan
tembakan. Tidak ada tanda atau sidik jari yang tinggal pada pistol Kurt
Cobain. Namun hasil penyeldikan mendapati kemungkinan
sekurang-kurangnya ada 3 orang berada bersamanya di kamar itu sebelum
ia mati.
Kurt Cobain bukanlah orang pertama yang dibunuh, telah berpuluh-puluh
artis terkenal yang dibunuh oleh agen-agen, karena tidak mengikut
aturan dari pihak mereka. Terdapat banyak penyelidikan yang diterbitkan
tetapi berhubung media massa Amerika milik sepenuhnya bangsa Yahudi,
maka hal-hal demikian ditutup rapat tanpa diberi ruang untuk
dipublikasikan kepada masyarakat.
Berbagai macam teori dan gosip berhembus mengiringi kematian sang
legenda musik rock itu, tapi sampai sekarang belum ada satupun yang
terbukti benar. Masih menjadi tanda tanya besar, apakah sang legenda
memang benar bunuh diri? Atau memang di bunuh?
Tetapi sampai saat ini Kurt cobain masih dinyatakan bunuh diri, sebelum ada bukti yang mengatakan bahwa dia dibunuh.
Bersama Jim Morrison, Jimi Hendrix, Janis Joplin, dan Brian Jones, Kurt
Cobain menjadi musisi lain yang meninggal di usia 27 tahun. Berdasakan
buku
Heavier Then Heaven,
sebuah buku diskografi Kurt Cobain, saudara perempuan Cobain
mengungkapkan bahwa ketika Cobain masih anak-anak, ia pernah menyatakan
ingin bergabung ke dalam 27 Club, yaitu club musisi yang meninggal di
usia 27 tahun.
Sekitar tujuh ribu orang berkumpul di taman Seattle Center mengiringi
pemakaman Kurt Cobain pada tanggal 10 April. Berduka akan kematian
seorang bintang rock yang mengubah dunia musik di tahun 90an itu. Rest
In Peace, Kurt Cobain.
sumber :
http://wrong-dimension.blogspot.com/2011/03/misteri-kematian-kurt-cobain.html