tidakkah kita tahu matahari berlima jari? berkuku lebar, menghampar dan melintangi lintasan bumi.
tentu itu sudah ditentukan matahari sendiri.
sedang bumi dari lama telah mengerti perihal ini
bahwa bukanlah bumi harus selalu berlari, terus berputar, mengejar laju planet-planet para kerabat bumi yang tak mau mati demi mimpi, pun mimpinya pasti.
di tiap paparan kuku matahari itu bumi berhenti,
barang sejenak.
meluangkan lelahnya dengan mandi, bersuci, meregangkan diri dengan sujud kepada matahari,
searah jalan jari.
lalu lanjut bumi berlari lagi. kita tahu, bukan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar