setiap pagi, kutulis puisi pada dedaunan
yang tumbuh di pucuk hatimu yang selalu berembun
di sana, kukira puisi itu bisa menjadi bunga yang akan mendapat cukup cahaya
untuk tumbuh
dan kelak ketika sudah berakar seribu
aku ingin bisa melihatnya menjadi taman
jangan takuti rerumputan
dan jangan cerabut ia
sebab rumput juga bisa membantu bunga untuk terlihat lebih indah
dan, memang rumput tidak perlu menjadi bunga dan memang takkan pernah
seperti itu juga kumelihatmu
kau, bidadari yang terlahir sebagai manusia
tidak pernah kupaksakan kau untuk menjadi peri
tidak juga menjadi yang mahasempurna
sebab, kau dengan segala yang ada
adalah alasan untuk kutuliskan puisi ini
yang kuharap menjadi air untuk lebih mekarkan semua bunga itu
hijaukan semua daun itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar