Mengapa terlaksana ?
Prahara hanyalah tameng bagi prahara lainnya.
Propaganda sana-sini.Itu dia.
Saling dusta.
A sampai Z bersebrangan.
Kerap tak sependapat dan kontradiktif.
Lambat laun diterpa konflik lain.
Namun esensinya masih identik.
Ya,faktor kbohongan.
Potret buram tanah kelahiran.
Presiden,depaklah aku !!
Andai negara ibarat pekerjaan,aku rela dipecat.
Pemerintah,layangkan surat PHK-mu !!!
Aku jengah di negeri seribu wajah ini.
Nanti ku kan mengadu pada Tuhan logika.
Lebih bernalar ketimbang kalian yang beragama namun hanya sebatas formalitas identitas.
Musyrik,Syirk dan Agnostik.
Biarlah aku tak beragama.
Tapi ku punya Tuhan biarpun bohongan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar